A. Persebaran Vegatasi

     Vegatasi di permukaan bumi tidaklah sama di setiap tempat. Faktor-faktor yang mempengerahui persebaran berbagai jenis vegetasi antara lain iklim,kondisi tanah, serta ketinggian tempat dan bentuk lahan.

1. Iklim meliputi suhu udara, kelembapan udara,dan angin

2. Kesuburan tanah merupakan faktor yang berfungsi bagi tumbuhnya berbagai jenis tanaman.

3. Ketinggian tempat dan bentuk lahan merupakan faktor yang mempengaruhi kecocokan vegetasi terhadap suhu udara.

     Secara umum jenis-jenis vegetasi dan persebarnya antara lain terdiri atas hutan hujan tropis,hutan gugur, savana, dan pandang lumut.


1. Hutan Gugur

    Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,antara lain Amerika serikat bagian timur,kepulauan inggris, Australia,dan di ujung selatan Benua Amerika. Di daerah tersebut cueah hujannya meraka yaitu antara 750-1.000 mm/tahun. Di hutangugur pohon-pohin tidak terlalu rapat dan jumlah tumbuhnya relatif sedikit.

2. Hutan hujan Tropis

     Hutan hujan Tropis merupakan vegtasi yang sangat subur di permukaan bumi. Hutan hujan tropis banyak di jumpai di daerah beriklim tropis,antara lain Amerika serikat, Semenanjung Amerika tengah, Afirka,Madsgaskae,Australia bagian utara, indonesia, dan malaysia.  Di daerah hutan hujan tropis terdapat berbagai macam jenis tumbuhan karena sepanjang tahun hutan itu mendapatkan curah hujan di atas 2.000 mm/tahun, serta keadaan alamnya memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Adapun pohon-pohon utamanya memiliki ketinggian antara 20-40 m dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat.

3. Savana

.   Daerah savana atau pandang rumput yang ditumbuhi pohon-pohon yang berserakan atau bergelombang terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Di daerah tersebut pada umumnya mempunyai curah hujan yang tidak teratur,yaitu antara 250 mm- 500 mm/tahun. Daerah pandang rumput itu dapat di jumapi di Afrika,Amerika selatan,Amerika serikat bagian barat,siberia,Argentina dan Australia.


4. Pandang lumut,pandang rumput, dan semak

    Pandang lumut merupakan jenis vegetasi yang banyak di jumpai di daerah beriklim kutub,misalnya di sekitar Arktik dan pulau-pulqu kecil dekat Antartika. Daerah itu mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Fenomena itu disebabkan peredaraan Matahari hanya mencapai 23,5°LU/LS . Oleh karena itu  ,musim tumbuh tanaman sangat pendek,yaitu 30 sampai 120 hari/tahun. Dengan demikan hanya tumbuhan-tumbuhan tertentu yang mampu bertahan hidup dalam kondisi suhu yang dingin. Beberapa jenis tumbuhan khas yang hidup di daerah itu antara lain lumut,rumut,dan semak.

Semoga informasi ini menambah wawasan anda.


.
 Pengertian lahan potensial

  Lahan pontensial adalah lahan yang belum di manfaatkan atau belum diolah. Jika di olah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia.  Untuk itu,harus ditangani dan di kelola secara bijaksana. Daerah di luar jawa banyak memiliki daerah produktif yang sangat potensial tetapi belum atau tidak dimanfaatkan sehingga daerah ini dikenal dengan daerah yang sedang tidur.



  Dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, tekanan terhadap tanah makin meningkat. Hutan di luar jawa diubah menjadi lahan pertanian,kawasan ,pertambangan, dan perkebunan. Sementara itu, lahan pertanian di pulau jawa di ubah menjadi kawasan permukiman dan industri serta waduk, kehutanan,pertambangan, dan pertanian juga dapat membuat tanah menjadi tidak produktif untuk kegiatan ekonomi lebih lanjut.

Program untuk meningkatkan produksi pangan dan perluasan permukiman dalam skala besar-besaran telah memberikan kontribusi dalam pembukaan hutan atau belukar. Hal ini menyebabkan meningkatnya erosi, berkurangnya kesuburan dan produktivitas lahan, dan hilangnya habitat. Walaupun sejumlah kawasan alami, baik daratan maupun hutan,telah dicoba dilindungi dari dampak kegiatan manusia melalui penetapannya sebagai cagar alam dan tanaman nasional, sejumlah besar lahan masih belum diusahakan oleh manusia secara optimal.

  Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.  Maka dari itu, harus ditangani secara bijaksana dalam pemanfaatan lahan potensial dan jangan sampai merusak lingkungan. Lahan potensial tersebar di tiga wilayah utama daratan,yaitu di daerah pantai,daratan rendah, dan daratan tinggi. Lahan -lahan di wilayah pantai didominasi oleh tanah alluvial atau tanah hasil pengendapan. Tanah ini cukup subur karena banyak mengandung mineral -mineral yang diangkut bersama lumpur oleh sungai kemudian diendapkan di daerah muka sungai. Mulai daratan pantai sampai kertinggian 300 m dari permukaan laut merupakan areal lahan daratan rendah. Bila curah hujahujannya cukup memadai, zona daratan rendah ini merupakan wilayah lahan hutan hujan tropis yang sangat subur.

Mulai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut merupakan wilayah tanah tinggi, kondisi wilayahnya merupakan lahan bergelombang, berbukit-bukit sampai daerah pengunungan. Bagi daerah-daerah tanah tinggi yang dipengerahui oleh gunung api, kondisi lahannya didominasi oleh tanah vulkanik yang subur yang kandungan mineral harannya cukup tinggi.
Daerah pengunungan yang memiliki curah hujan tinggi merupakan daerah yang rawan erosi tanah. Selain proses erosi, di daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi keadaan tanahnya biasanya berwarna merah kecoklatan atau pucat,karena unsur hara dan hunumusnya banyak tercuci dan terhanyutkan oleh air hujan. Jenis ini kurang subur.  Contoh Tanah yang sudah banyak mengalami pencucian di antaranya tanah latosal dan tanah podzolik serta tanah laterit.

Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan-lahan potensial dilaksanakan antara lain dengan cara berikut.

a. Merencanakan penggunaan lahan yang digunakan manusia.

b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intersitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu.

c. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran.

d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia.

e.Memisahakan penggunaan lahan untuk pemukiman,industri,pertani,perkantoran,dan usaha-usaha lainnya.

f. Membuat peraturan perundang-undangan yang meliputi pengolahan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan.

g. Melakukan pengkajian terhadap kebijaksanaan tata ruang, perizinan,dan pajak dalam kaitnya dengan konversi penggunaan lahan.

h. Perlu usaha permukiman penduduk dan pengedalian peladang berpindah.

j. Mengelola dengan baik daerah aliran sungai ,daerah pesisir, dan daerah sekitar lautan.

Pengertian lahan kritis

  Lahan kritis adalah lahan yang sangat tandus dan gundul dengan tingkat kesuburan sangat rendah sehingga tidak dapat digunakan untuk lahan pertanian produktif. Lahan ini masih dikelola meskipun produktivitasnya sangat rendah. Bahkan dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit dari pada biaya pengelolaannya. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, lahan tersebut dapat berubah menjadi pandang pasir ,bukit-bukit batu atau padas.


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis,antara lain sebagai berikut.

a. Kemiringan, biasanya terjadi di daerah - daerah bayangan hujan.

b. Genagan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa menyebabkan tanahnya bersifat asam.

c. Erosi tanah dan mass wasting yang biasanya terjadi di daerah daratan tinggi, pengunungan,dan daerah yang miring.  Mass wasting adalah gerakan massa tanah menuruni lereng.

d. Masuknya material yang dapat bertahan laman ke lahan pertanian karena tidak dapat diuraikan oleh bakteri, misalnya plastik .
e. Pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pengunungan yang sangat tinggi.
Jika lahan kritis dibiarkan dan tidak ada perlaukan perbalikan, maka keadaan itu akan membahayakan kehidupan manusia,baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dari itu, lahan kritis segara di peebaiki. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh adanya lahan kritis tersebut, pemerintah indonesia telah mengambil kebijakan, yaitu melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan kritia di indonesia.
Upaya penanggulangan lahan kritis dilakasanakan sebagai berikut.

a. Erosi tanah perlu dicegah melalui pembuatan teras -teras pada lereng bukit.

b. Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi lahan hutan.

c. Diusahakan tanamana penutup tanah.
d. Pengembangan keanekaragaman hayati dan pola pengiliran tanaman.

e. Perlu reklame lahan berkas pertambangan.

f. Pemupukan dengan pupuk organik atau alami,yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tetap dan terus-menerus.

g. Mengurangi dan atau menghilangakn lahan pencemar.

h. Pengaturan drainase secara baik.

i. Perlunya dibuat sistem hukum berkaitan dengan pelestarian lahan.

Semoga informasi ini menambah wawasan anda.
























 Jenis - jenis tanah 

Jenis-jenis tanah dibedakan menurut dasar pengolongannya,di antaranya sebagai berikut.


1.Berdasarkan Material Penyusunnnya

a.Tanah alluvial

    Tanah alluvail adalah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang berasal dari proses erpsi di sepanjang alur sungai, dibawa melalui sungai-sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk budidiya pertanian. Daratan alluvial yang luas terdapat di sumatra bagian timur, jawa bagian utara, klimantan bagian selatan dan tengah, dan papua ( irian jaya ) bagian selatan. Proses sedimentasi menyebabkan daratan menjadi luas akibat menumpuknya material hasil erosi di daerah pantai.

b. Tanah vulkanis

     Tanah yang berasal dari pelapukan batu- batuan vulkanis,baik dari lava atau batu yang telah membeku ( efusif ). Contoh tanah vulkanis adalah tanah tuff yang terbentuk dari abu gunung api dan bersifat sangat subur sehingga sangat baik untuk pertanian. Tanah vulkanis terdapat di jawa, sumatra, bali dan beberapa wilayah lain yang memilki gunung api.
 c. Tanah humus

      Bunga tanah ialah tanah yang terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. Tanah yang mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna hitam. Di daerah yang masih terdapat hutan, ketebalan lapisan tanah humus relatif tinggi,karena banyaknya daun - daun atau kayu yang telah membusuk. Persebaranya ada di sumatra,kalimantan, jawa,sulawesi, dan irian jaya.
d. Tanah laterit

     Tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Karena tua sekali maka tanah ini sudah tidak subur lagi. Tanah laterit berwarna merah muda. Tanah jenis ini terdapat pada wilayah yang telah mengalami pengundulan hutan. Unsur hara nya sangat terbatas karena tidak adanya tumbuhan dan proses pengolahan tanah. Untuk mengebalikan ke keadaan semula,maka diperlukan usaha konserbasui lahan agar tanah ini menjadi produktif . Tanah ini cocok untuk vegetasi hutan tropis.

e. Tanah podzolik merah kuning

     Tanah yang terjadi dari pelapukan baruan yang mengadung kuarsa pada iklim baaah dengan curah hujan 2.500- 3.000 mm/ tahun. Sifat tanah podzolik ini basah jika terkena air. Jenis tanah ini banyak terdapat dipegunungan seperti di Nusa Tenggara. Di tempat- tempat ini tanah diusahakan untuk perladangan,kebun karet, teh,dan kopi.

f. Tanah organosol

    Tanah yang terjadi dari bahan induk organik seperti gambut dan rumput rawa dan iklim basah denga curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun. Sebagian besar tanah jenis ini masih tertutup hutan rawa gambut dan rumput rawa. Di indonesia, tanah organosil terdapat di daerah pasang surut di Daratan timur sumatra pantai kalimantan bagian barat dan selatan, serta pantai irian jaya bagian barat dan selatan. Tanah organosol yang terdapat di jawa, pantai barat sumatra, dan pantai kalimantan bagian timur merupakan tanah organosal yang kaya unsur hara.

g. Tanah kapur

     Tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pengunungan kapur berumur tua . Proses pembentuknya diawali dari proses pengangkatan akibat dipastikan bahwa daerah tersebut awalnya adalah dasar laut yang kemudian terangkat. Karena Tanah kapur terbentuk dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan-hewan laut yang telah mati,maka tanah kapur tidak subur,tetapi masih dapat ditanami pohon jati ,seperti di daerah hutan jadi di pengunungan kendeng, Biora,jawa Tengan dan pegu- nungan sewu,Gunung kiful,jogakarta ke arah timur ( hampir seluruh wilayah bagian selatan ) , wilayah Bukit Barisan di sumatra, dan sebagainya.

h. Tanah pasir

     Tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskir unsur hara dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. Selain dari proses pelapukan ,juga terjadi karena endapan sungai maupun hasil abrasi pantai. Tanah pasir yang terdapat di pantai barat sumatra barat,jawa timur,dan sulawesi. Tanah pasir yang terdapat di pantai-pantai pasir yang disebut sanddune dipengerahui oleh angin. Contoh bukit pasir misalnya di pantai parangtritis ,yogakarata.

I. Tanah litosol

   Tanah yang material induknya berasal dari batuan beku dan batu sedimen yang keras. Jenis tanah ini cocok di tanami rumput ternak,palawija, dan tanaman keras.


j. Tanah mergel

   Tanah yang terdiri dari campuran tanah,batuan kapur,pasir,dan tanah liat. Termasuk jenis tana yang subur. Terdapatnya di lereng pengunugan dan daratan rendah, misalnya, solo,madiunb,dan kediri.

2. Berdasarkan Usianya 

 Berdasarkan usianya,tanah dapat dibedakan menjadi jenis-jenis berikut.
a. Tanah muda,ialah tanah yang belum subur karena belum banyak mengandung zat makan dan berwarna abu-abu.

b. Tanah dewasa, ialah tanah yang subur karena banyak mengandung zat makan.

c. Tanah tua, ialah tanah yamg sudah berkurang kesuburnya karena berkurangnya zat makan.

d. Tanah sangat tua, adalah tanah yang sudah kehilangan kesunburnya karena zat makannannya sudah hampir habis.

Semoga informasi ini menambah ilmu pengetahuan anda.













   




 
















   






   






Isi Alam Semesta

    Bumi hanyalah sebuah benda kecil di alam semesta yang disebut planet. Bumi bergerak mengelilingi matahari, sedangkan matahari hanyalah sebuah bintang dalam gugusan berjuta-juta bintang yang disebut galaksi,yaitu Galaksi Bimasakti ( Milky Way).

    Semestara itu Galaksi Bimasakti pun ternyata hanya sebuah galaksi dari jutaaan galaksi yang ada di alam semesta.


a.  Bintang

      Sejak dahulu keindahan langit pada malam hari telah membangkitkan keingintahuan manusia tentang jagat raya .Langit pada malam hari ditaburi oleh titik-titik cahaya yang berkelip yang disebut bintang.

       Bintang merupakan benda langit yang terdiri atas gas pijar dan dapat memancarkan cahaya sendiri. Bintang terbentuk dari gas hidrogen dan debu angkasa yang membentuk kabut. Saat gas dan debu menyatu, gaya gravitasinya meningkat sehingga menarik gas dan debu lebih banyak lagi dari kabut. Gas dan debu lebih banyak lagi dari kabut. Gas dan debu tersebut makin padat dan membentuk bola gas. Saat gravitasi bola mengikat, tekanannya pun meningkat sehingga menghasilkan suhu yang tinggi serta memancarkan panas dan cahaya.

       Jika kita amati lebih saksama, di antara bintang-bintang tersebut terdapat beberapa bintang yang lebih terang dari pada bintang -bintang yang lain dan membentuk pola tertentu pola-pola bintang itu disebut rasi bintang .

       Ahli astronomi mengelompokan rasi bintang menjadi 88 kelompok setiap rasi bintang di beri nama, antara lain Scorpius,Leo,dan Orion. Sampai sekarang rasi-rasi bintang itu masih berguna untuk mejelajah jagat raya.

       Bintang yang paling dekat dengan bumi adalah matahari, yaitu jaraknya sekitar 150 juta km. Oleh karena itu, kita dapat melihat dengan jelas bentuk matahari tanpa menggunakan alat apapun. Selain itu pancaran cahaya yang dikeluarkan matahari ternyata bermanfaat bagi kehidupan di bumi.

       Matahari meliliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup di bumi. Energi yang dipancarkan matahari antara lain,dapat mendapat suhu bumi tetap hangat, membuat air dan udara di bersirkulasi,serta tumbuhan dapat berfotosintetis.



 b.   Galaksi

         Galaksi adalah kumpulan benda-benda angkasa yang terdiri dari bintang,gaa, debu, dan material antarpalnet lainnya yang jumlahnya banyak dan benda pada ruang yang luas.
Matahari bersama dengan planet -planet yang mengitarinya bagian dari galaksi bimaksakti .

          Galaksi memiliki bentuk tertentu, tetapi secara garis besar bentuk galaksi di bedakan menjadi tiga macam, yaitu bentuk spiral,elips dan tak beraturan.

1) Galaksi spiral

      Bagian tengah dari galaksi ini memiliki lengan spiral dan cakram jika dilihat dari samping,bentuk galaksi tampak seperti elips yang memiliki lengan dan dikelilingi atmosfer yang memancarkan cahaya Galaksi Bimasakti termasuk ke dalam galalsi berbentuk spiral.
2) Galaksi Elips

      Galaksi ini mempunyai bentuk hampir menyerupai bola kaki Sampai pada bentuk yang sangat lonjong seperti bola rugby. Galaksi ini sedikit mengandung materi antarbintang da  anggotanya adalah bintang-bintang yang sudah tua.Contoh galaksi elips adalah Galaksi M87,yaitu sebuah galaksi besar.

3) Galaksi tak beraturan

     Galaksi ini terdiri diri dari beemiliar-miliar bintang berwarna putih kebiruan. Galaksi tak beraturan ini mengandung materi antarbintang berupa gas dan debu. Contoh galaksi tak beraturan adalah Awan Magellan,yang jaraknya 180.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.
.







     















 Lapisan Atmosfer

   Asmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh. Di antara unsur yang ter dapat dalam atmosfer adalah nitrogen,okisigen,karbon dioksida,dan argon. Keempat unsur tersebut menepati 99,97% ( hampir 100%) volume atmosfer.

    Asmosfer melindungi bumi dari radiasi matahari pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. Jika tidak ada Asmosfer suhu bumi akan meningkat hingga 93,3 °C pada siang hari dan turun hingga - 148,9°C pada malam hari.

    Asmosfer juga berguna sebagi penahan meteor yang akan jatuh ke bumi. Meteor yang bergerak menuju bumi terlebih dahulu harus melewati Asmosfer dengan kecepatan 60-70 km/ detik. Gesekan antara meteor dan Asmosfer menyebabkan terjadinya panas sehingga mengahcurkan meteor sebelum jatuh ke bumi.

    Tebal Asmosfer tidak dapat dipastikan karena tidak ada batas yang nyata antara udara dan ruangan luarnya. Berdasarkan perbedaan suhu arah vertikal, Asmosfer bumi dibagi menjadi lima lapisan,yaitu troposfer,stratofer,mesosfer,termosfer,dan eksofer.



1. Troposfer

    Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggi sampai 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Di lapisan ini setiap naik 100 meter temperaturnya turun 0,5°C. Oleh karena itu, keadaan temperatur pada batas lapisan ini mencapai -57°C sampai -62°C batas ( mintakat) yang menandai berakhirnya penerunan suhu disebut tropopause.

     Pada lapisan troposfer terjadi segala fenomena yang berhubungan dengan cuaca dan iklim,contoh awan, hujan, dan angin.

2). Stratosfer

       Stratosfer terletak di atas troposfer sampai ketinggian 50 km. Stratosfer lebih tebal di daerah kutun dan kandang -kandang tidak terdapat di khatulistiwa. Di lapisan ini terdapat konsentrasi ozon ( O3 ) paling besar yaitu perlindungan permukaan bumi dan pancaraan sinar ultraviolet dari matahari yang berlebihan. Temperatur apada akhir lapisan ini naik mencapai 55°C batas yang memandai berakhirnya lapisan ini disebut stratopause.

3). Mesosfer

      Mesosfer terletak diatas strasofer pada ketinggian 50-70 km .Temperatur di lapisan ini mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72°C ketinggian 75 km. Penerunan suhu di lapisan ini adalah setiap naik 100 m temperatur  turun 0,4°C. Di lapisan ini sebagian meteorit terbakar. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut mesopause.

4).Termosfer

      Termosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Temperatur di lapisan ini kembali naik hingga sekitar 1.010°C. Lapisan paling bawah di termosfer adalah ionosfer di ketinggian 75- 375 km. Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi.Lapisan termosfer berguna dalam penyebaran gelombang radio.

5). Eksosfer

     Eksosfer terletak di lapisan termosfer dan merupakan paling atas Asmosfer sampai pada ketinggian yang tidak diketahui. Oleh karena itu,tidak ada batas yang jelas antara Eksosfer dan angkasa luar.

     Penyelidikan tentang Asmosfer bumi sangat berguna untuk berbagai kepentingan antara lain,sebagai berikut.

a. Mengadakan prakirawan cuaca untuk kepentingan pertanian,penerbagan, pelayaran,dan perternakan.

b. Mengetahui wilayah pematulaan gelombang radio
c. Menetukan keadaan yang cocok untuk peluncuran pesawat ruang angkasa.







 










Penyebab terjadi hujan

   Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair atau padat menuju bumi. Hampir seluruh hujan di daerah tropis berbentuk cair, sedangakan di daerah kutub berupa es atau salju. Salju terbentuk karena sublimasi uap air pada temperatur di bawah titik beku,sedangakan es terbentuk karena butir-butir air terangkat sampai di tempat yang temperaturnya di bawah titik beku.



    Besar kecilnya cerah hujan antara lain dipengerahui oleh arus udara, besarnya perairan ,intensitas panas matahari  topografi ,serta banyak sedikitnya asap pabrik dan kendaraan bermotor. Oleh karena itu,besarnya curah hujan berbeda-beda menurut waktu dan tempat.

    Besarnya curah hujan  dapat diukur diukur dengan gelas ukur ( rain gauge ) .Alat itu asa dua macam, yaitu alat pengukur curah hujan biasa dan alat pengukur curah hujan otomatis. Tujuan pengukuran curah hujan adalah untuk mengetahui jumlah dan intenaitas curah hujan yang turun di permukaan yang datar tanpa memperhatikannya adanya air yang meresap ,mengalir dan menguap. Satuan yang digunakan adalah laju curah hujan dalam jangaka waktu tertentu ,misalnya mm/jam.

    Bedasarkan besarnya curah hujan ,hujan dikelompokan menjadi tiga yaitu hujan gerimis/ rintik-rintik ( kurang dari 2,5 mm/jam) ,hujan sedang ( 2,6 - 7,5 mm/jam ) ,dan hujan lebat ( lebih dari 7,5 mm/jam ) . Di dalam peta ,daerah yang memeliki jumlah curah hujan yang sama dalam satu periode dihubungkan dengan garis isohiet.
    Berdasarkan proses terjadinya,hujan dikelompok menjadi 3 ,yaitu hujan konveksi,hujan orografis ,dan hujan formal.

 1) Hujan Konvenksi

      Hujan konveksi terjadi kareba pemanasan radiasi matahari sehingga udara permukaan akan memuai dan naik secara vertikal. Hujan konveksi disebut juga hujan tropik atau hujan zenit karena terjadi di daerah ekuator ( tropik ) saat matahari berada di titik zenit. Jika massa uap air banyak,maka akan terbentuk awan cumulonimbus yang menjulang tinggi . Hal itu akan mengakibatkan terhadinya hujan lebat ( heavy shower ) ,tetapi tidak berlangsung lama dan hanya mencakup daerah sempit . Hujan konveksi tidak efektif untuk perubahan tanaman karena air hujan sebagian besar jatuh ke bumi dalam bentuk arus permukaan.

2) Hujan Orgrafis

     Hujan Orgrafis terjadi karena udara yang mengandung uap air naik ke daerah pengunungan. Makin ke atas suhu udara makin dingin sehingga terjadilah proses kondensasi dan kemudian terjadi hujan lereng pegunungan,sedangakn lereng di sebelahnya bertiup angin terjun yang kering dan panas. Daerah tempat terjadinya angin terjun disebut daerah bayangan hujan ( rain shadow) .

3 ) Hujan frontal

      Hujan frontal terjadi karena pertemu massa udara panas dan massa udara dingin. Daerah pertemuannya disebut daerah font . Oleh karena massa udara panas kurang padat sehingga naik di atas massa udara dingin dan terjadinya kondensasi,kemudian menjadi hujan.

Semoga informasi ini menambah wawasan anda dan pengetahuan anda. By

   





















 

Penybab terjadinya gempa bumi


     A.Gempa bumi


         Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi
 Gempa bumi merupakan aktivitas lempeng tektonik yang sering terjadi jika semua goncangan, mulai dari yang lemah sampai yang keras dihitung gempa bumi terjadi sekitar sejuta kali setiap tahun
          Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu genpa tektonis ,gempa vulkanis,gempa rutuhan.

1) Gempa Tektonis

        Sebagian besar gempa bumi disebab oleh proses tektonik,yaitu gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergeseran. Menurut teori lempeng tektonik,pusat gempa tektonik terdapat di zona subduksi,yaitu pertemu antara lempeng benua dan lempeng samudra. Pinggir depan lempeng samudra masuk ke bawah lempeng benua.

2) Gempa vulkanis
         Gempa vulkanis adalah gempa yang di sebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa vulkanis terjadi karena magma atau batuan yang meleleh menerobos ke atas kerak  bumi. Gempa bumi vulkanis sangat terasa di daerah sekitar gunung berapi,tetapi pengaruhnya tidak terasa pada jarak yang cukup jauh. Hal itu di sebabkan intensitas gempa bumi vulkanis dari lemah sampai sedang.

3) Gempa Rutuhan

.          Terjadinya gempa Rutuhan antara lain disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, misalnya dari lereng gunung atau dari atas atau sisi gua dan adanya tanah ambles. Intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh . Gempa runtuhan di sebut juga gempa terban.

           Gerakan kerak bumi menyebabkan adanya gelombang gempa bumi dengan intensitas dari yang sangat lemah sampai sangat kuat. Gerakan kerak bumi yang lemah sulit untuk dirasakan. Adanya gerakan itu baru dapat diketahui dengan menggunakan alat pengukur gerakan yang peka,yaitu sesimograf. Sesimograf dapat mencatat getaran-getaran dan gerakan gelombang gempa bumi serta dapat digunakan untuk menujukan pusat terjadinya gempa.

            Sebuah sesimograf pada dasarnya adalah suatu bandul ( penndulum) yamg berkerja berdasarkan prinsip kelembaman atau ketahanan.terhadap perubahan gerakan. Massa benda pada ujung bandul akan tetap diam ketika tanah bergerak ke bawah. Sebuah pena pencatat yang di katakan pada pemberat bandul akan mengikuti gerakan di atas keras yang bergerak bersama tanah.

           Sesimograf ada dua macam, yaitu seismograf vertikal dan seismograf horizontal.Seismograf vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran dengan arah vertikal, sedangkan horzontal adalah seismograf yang mencatat getaran dengan arah horzontal .

          Kertas yang dipakai untuk mencatat dililitkan di sekeliling tabung yang terus berputar dan bergerak maju di bawah pencatat,selanjutnya pena akan menggambarkan suatu garis yang tidak putus-putus di atas kertas. Intensitas lekuatan gempa dapat diketahui dengan menggunakan skala Richter dab skala Mercalli.

          Istilah-istilah yang berhubungan dengan gempa bumi antara lain sebagi berikut.
1) Hiposentrum, yaitu pusat terjadinya gempa bumi. Hiposentrum terletak di lapisan bumi bagian dalam
2) Episentrum,yaitu pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi tegak lurus dengan hiposentrum.
3) Plestoseista,yaitu garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat terletak di sekitar episentrum. Pleistoseista merupakan isoseista yang pertama setelah episentrum.
4) Homoseista, yaitu garis yang menghubungakan daerah-daerah yang dilalui gelombang getaran gempa bumi yang sama dalam waktu yang sama pula.
5) Isoseista,yaitu garis yang menguhungkan tempat-tempat dengan kekuatan getaran yang sama.













 

   



Previous PostPostingan Lama Beranda