Penyebab terjadinya Gempa bumi

Penybab terjadinya gempa bumi


     A.Gempa bumi


         Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi
 Gempa bumi merupakan aktivitas lempeng tektonik yang sering terjadi jika semua goncangan, mulai dari yang lemah sampai yang keras dihitung gempa bumi terjadi sekitar sejuta kali setiap tahun
          Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu genpa tektonis ,gempa vulkanis,gempa rutuhan.

1) Gempa Tektonis

        Sebagian besar gempa bumi disebab oleh proses tektonik,yaitu gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergeseran. Menurut teori lempeng tektonik,pusat gempa tektonik terdapat di zona subduksi,yaitu pertemu antara lempeng benua dan lempeng samudra. Pinggir depan lempeng samudra masuk ke bawah lempeng benua.

2) Gempa vulkanis
         Gempa vulkanis adalah gempa yang di sebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa vulkanis terjadi karena magma atau batuan yang meleleh menerobos ke atas kerak  bumi. Gempa bumi vulkanis sangat terasa di daerah sekitar gunung berapi,tetapi pengaruhnya tidak terasa pada jarak yang cukup jauh. Hal itu di sebabkan intensitas gempa bumi vulkanis dari lemah sampai sedang.

3) Gempa Rutuhan

.          Terjadinya gempa Rutuhan antara lain disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, misalnya dari lereng gunung atau dari atas atau sisi gua dan adanya tanah ambles. Intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh . Gempa runtuhan di sebut juga gempa terban.

           Gerakan kerak bumi menyebabkan adanya gelombang gempa bumi dengan intensitas dari yang sangat lemah sampai sangat kuat. Gerakan kerak bumi yang lemah sulit untuk dirasakan. Adanya gerakan itu baru dapat diketahui dengan menggunakan alat pengukur gerakan yang peka,yaitu sesimograf. Sesimograf dapat mencatat getaran-getaran dan gerakan gelombang gempa bumi serta dapat digunakan untuk menujukan pusat terjadinya gempa.

            Sebuah sesimograf pada dasarnya adalah suatu bandul ( penndulum) yamg berkerja berdasarkan prinsip kelembaman atau ketahanan.terhadap perubahan gerakan. Massa benda pada ujung bandul akan tetap diam ketika tanah bergerak ke bawah. Sebuah pena pencatat yang di katakan pada pemberat bandul akan mengikuti gerakan di atas keras yang bergerak bersama tanah.

           Sesimograf ada dua macam, yaitu seismograf vertikal dan seismograf horizontal.Seismograf vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran dengan arah vertikal, sedangkan horzontal adalah seismograf yang mencatat getaran dengan arah horzontal .

          Kertas yang dipakai untuk mencatat dililitkan di sekeliling tabung yang terus berputar dan bergerak maju di bawah pencatat,selanjutnya pena akan menggambarkan suatu garis yang tidak putus-putus di atas kertas. Intensitas lekuatan gempa dapat diketahui dengan menggunakan skala Richter dab skala Mercalli.

          Istilah-istilah yang berhubungan dengan gempa bumi antara lain sebagi berikut.
1) Hiposentrum, yaitu pusat terjadinya gempa bumi. Hiposentrum terletak di lapisan bumi bagian dalam
2) Episentrum,yaitu pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi tegak lurus dengan hiposentrum.
3) Plestoseista,yaitu garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat terletak di sekitar episentrum. Pleistoseista merupakan isoseista yang pertama setelah episentrum.
4) Homoseista, yaitu garis yang menghubungakan daerah-daerah yang dilalui gelombang getaran gempa bumi yang sama dalam waktu yang sama pula.
5) Isoseista,yaitu garis yang menguhungkan tempat-tempat dengan kekuatan getaran yang sama.













 

   



Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar