A. Persebaran Vegatasi

     Vegatasi di permukaan bumi tidaklah sama di setiap tempat. Faktor-faktor yang mempengerahui persebaran berbagai jenis vegetasi antara lain iklim,kondisi tanah, serta ketinggian tempat dan bentuk lahan.

1. Iklim meliputi suhu udara, kelembapan udara,dan angin

2. Kesuburan tanah merupakan faktor yang berfungsi bagi tumbuhnya berbagai jenis tanaman.

3. Ketinggian tempat dan bentuk lahan merupakan faktor yang mempengaruhi kecocokan vegetasi terhadap suhu udara.

     Secara umum jenis-jenis vegetasi dan persebarnya antara lain terdiri atas hutan hujan tropis,hutan gugur, savana, dan pandang lumut.


1. Hutan Gugur

    Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,antara lain Amerika serikat bagian timur,kepulauan inggris, Australia,dan di ujung selatan Benua Amerika. Di daerah tersebut cueah hujannya meraka yaitu antara 750-1.000 mm/tahun. Di hutangugur pohon-pohin tidak terlalu rapat dan jumlah tumbuhnya relatif sedikit.

2. Hutan hujan Tropis

     Hutan hujan Tropis merupakan vegtasi yang sangat subur di permukaan bumi. Hutan hujan tropis banyak di jumpai di daerah beriklim tropis,antara lain Amerika serikat, Semenanjung Amerika tengah, Afirka,Madsgaskae,Australia bagian utara, indonesia, dan malaysia.  Di daerah hutan hujan tropis terdapat berbagai macam jenis tumbuhan karena sepanjang tahun hutan itu mendapatkan curah hujan di atas 2.000 mm/tahun, serta keadaan alamnya memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Adapun pohon-pohon utamanya memiliki ketinggian antara 20-40 m dengan cabang-cabangnya yang berdaun lebat.

3. Savana

.   Daerah savana atau pandang rumput yang ditumbuhi pohon-pohon yang berserakan atau bergelombang terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Di daerah tersebut pada umumnya mempunyai curah hujan yang tidak teratur,yaitu antara 250 mm- 500 mm/tahun. Daerah pandang rumput itu dapat di jumapi di Afrika,Amerika selatan,Amerika serikat bagian barat,siberia,Argentina dan Australia.


4. Pandang lumut,pandang rumput, dan semak

    Pandang lumut merupakan jenis vegetasi yang banyak di jumpai di daerah beriklim kutub,misalnya di sekitar Arktik dan pulau-pulqu kecil dekat Antartika. Daerah itu mempunyai musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Fenomena itu disebabkan peredaraan Matahari hanya mencapai 23,5°LU/LS . Oleh karena itu  ,musim tumbuh tanaman sangat pendek,yaitu 30 sampai 120 hari/tahun. Dengan demikan hanya tumbuhan-tumbuhan tertentu yang mampu bertahan hidup dalam kondisi suhu yang dingin. Beberapa jenis tumbuhan khas yang hidup di daerah itu antara lain lumut,rumut,dan semak.

Semoga informasi ini menambah wawasan anda.


.
 Pengertian lahan potensial

  Lahan pontensial adalah lahan yang belum di manfaatkan atau belum diolah. Jika di olah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia.  Untuk itu,harus ditangani dan di kelola secara bijaksana. Daerah di luar jawa banyak memiliki daerah produktif yang sangat potensial tetapi belum atau tidak dimanfaatkan sehingga daerah ini dikenal dengan daerah yang sedang tidur.



  Dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, tekanan terhadap tanah makin meningkat. Hutan di luar jawa diubah menjadi lahan pertanian,kawasan ,pertambangan, dan perkebunan. Sementara itu, lahan pertanian di pulau jawa di ubah menjadi kawasan permukiman dan industri serta waduk, kehutanan,pertambangan, dan pertanian juga dapat membuat tanah menjadi tidak produktif untuk kegiatan ekonomi lebih lanjut.

Program untuk meningkatkan produksi pangan dan perluasan permukiman dalam skala besar-besaran telah memberikan kontribusi dalam pembukaan hutan atau belukar. Hal ini menyebabkan meningkatnya erosi, berkurangnya kesuburan dan produktivitas lahan, dan hilangnya habitat. Walaupun sejumlah kawasan alami, baik daratan maupun hutan,telah dicoba dilindungi dari dampak kegiatan manusia melalui penetapannya sebagai cagar alam dan tanaman nasional, sejumlah besar lahan masih belum diusahakan oleh manusia secara optimal.

  Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.  Maka dari itu, harus ditangani secara bijaksana dalam pemanfaatan lahan potensial dan jangan sampai merusak lingkungan. Lahan potensial tersebar di tiga wilayah utama daratan,yaitu di daerah pantai,daratan rendah, dan daratan tinggi. Lahan -lahan di wilayah pantai didominasi oleh tanah alluvial atau tanah hasil pengendapan. Tanah ini cukup subur karena banyak mengandung mineral -mineral yang diangkut bersama lumpur oleh sungai kemudian diendapkan di daerah muka sungai. Mulai daratan pantai sampai kertinggian 300 m dari permukaan laut merupakan areal lahan daratan rendah. Bila curah hujahujannya cukup memadai, zona daratan rendah ini merupakan wilayah lahan hutan hujan tropis yang sangat subur.

Mulai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut merupakan wilayah tanah tinggi, kondisi wilayahnya merupakan lahan bergelombang, berbukit-bukit sampai daerah pengunungan. Bagi daerah-daerah tanah tinggi yang dipengerahui oleh gunung api, kondisi lahannya didominasi oleh tanah vulkanik yang subur yang kandungan mineral harannya cukup tinggi.
Daerah pengunungan yang memiliki curah hujan tinggi merupakan daerah yang rawan erosi tanah. Selain proses erosi, di daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi keadaan tanahnya biasanya berwarna merah kecoklatan atau pucat,karena unsur hara dan hunumusnya banyak tercuci dan terhanyutkan oleh air hujan. Jenis ini kurang subur.  Contoh Tanah yang sudah banyak mengalami pencucian di antaranya tanah latosal dan tanah podzolik serta tanah laterit.

Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan-lahan potensial dilaksanakan antara lain dengan cara berikut.

a. Merencanakan penggunaan lahan yang digunakan manusia.

b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intersitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu.

c. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran.

d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia.

e.Memisahakan penggunaan lahan untuk pemukiman,industri,pertani,perkantoran,dan usaha-usaha lainnya.

f. Membuat peraturan perundang-undangan yang meliputi pengolahan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan.

g. Melakukan pengkajian terhadap kebijaksanaan tata ruang, perizinan,dan pajak dalam kaitnya dengan konversi penggunaan lahan.

h. Perlu usaha permukiman penduduk dan pengedalian peladang berpindah.

j. Mengelola dengan baik daerah aliran sungai ,daerah pesisir, dan daerah sekitar lautan.

Pengertian lahan kritis

  Lahan kritis adalah lahan yang sangat tandus dan gundul dengan tingkat kesuburan sangat rendah sehingga tidak dapat digunakan untuk lahan pertanian produktif. Lahan ini masih dikelola meskipun produktivitasnya sangat rendah. Bahkan dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit dari pada biaya pengelolaannya. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, lahan tersebut dapat berubah menjadi pandang pasir ,bukit-bukit batu atau padas.


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis,antara lain sebagai berikut.

a. Kemiringan, biasanya terjadi di daerah - daerah bayangan hujan.

b. Genagan air yang terus-menerus, seperti di daerah pantai yang selalu tertutup rawa-rawa menyebabkan tanahnya bersifat asam.

c. Erosi tanah dan mass wasting yang biasanya terjadi di daerah daratan tinggi, pengunungan,dan daerah yang miring.  Mass wasting adalah gerakan massa tanah menuruni lereng.

d. Masuknya material yang dapat bertahan laman ke lahan pertanian karena tidak dapat diuraikan oleh bakteri, misalnya plastik .
e. Pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pengunungan yang sangat tinggi.
Jika lahan kritis dibiarkan dan tidak ada perlaukan perbalikan, maka keadaan itu akan membahayakan kehidupan manusia,baik secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dari itu, lahan kritis segara di peebaiki. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh adanya lahan kritis tersebut, pemerintah indonesia telah mengambil kebijakan, yaitu melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan-lahan kritia di indonesia.
Upaya penanggulangan lahan kritis dilakasanakan sebagai berikut.

a. Erosi tanah perlu dicegah melalui pembuatan teras -teras pada lereng bukit.

b. Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi lahan hutan.

c. Diusahakan tanamana penutup tanah.
d. Pengembangan keanekaragaman hayati dan pola pengiliran tanaman.

e. Perlu reklame lahan berkas pertambangan.

f. Pemupukan dengan pupuk organik atau alami,yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tetap dan terus-menerus.

g. Mengurangi dan atau menghilangakn lahan pencemar.

h. Pengaturan drainase secara baik.

i. Perlunya dibuat sistem hukum berkaitan dengan pelestarian lahan.

Semoga informasi ini menambah wawasan anda.